Saturday, May 19, 2007

Cinta

Faktor timbulnya cinta itu ada dua yaitu: Karena keindahanya atau karena keagunganya. Allah swt mempunyai kemutlakan dalam dua hal ini, yaitu keindahan dan keagungan. Dalam sebuah hadist dinyatakan bahwasanya Allah itu indah dan mencintai keindahan, demikian juga segala keagungan adalah dari- Nya.
Dengan demikian tidak ada dzat yang layak dicintai selain Dzat Allah swt. Allah berfirman: " Katakanlah wahai Muhammad jika kalian mencintai Allah swt, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mecintai kalian. ( Ali Imran 31).
Dalam ayat lain Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. ( Al Maidah 54-56).
Wilayah ( pertolongan ) bermula dari cinta, tiada pertolongan kecuali hanya karena cinta. Sebagaimana permusuhan bermula dari kemurkaan. Allah menolong hamba-Nya yang beriman dan mereka adalah penolong-Nya ( agama). Mereka menolong-Nya karena kecintaan mereka pada-Nya dan Dia menolong mereka karena kecintaan-Nya pada mereka. Sebesar cinta seseorang pada Allah maka Allah akan membalas cintanya tersebut jauh lebih besar dari apa yang dia persembahkan. Allah tidak menerima pengamdian orang yang menjadikan penolang selain-Nya, hal ini tidak sama degan orang yang menjadikan penolong orang yang berwali pada Allah, sesungguhnya dia tidak menjadikan penolong selain Allah, akan tetapi merupakan sebuah kelaziman perwalian pada Allah adalah menjadikan penolong orang yang berwali pada Allah swt.
Dengan misi tauhid kecintaan yang seperti inilah para Rasul dan kitab Allah swt turunkan, yang karenanya pula diciptakan surga bagi penghuninya dan neraka bagi mereka yang menduakan dalam kecintaannya. Rasulullah saw bersabda: Tidak sempurna iman seorang hamba hingga dirinya ( Rasulullah saw ) jauh lebih dicintai daripada dirinya,orang tuanya, anak-anaknya dan manusia secara keseluruhan, maka bagaimana dengan kecintaannya pada Rab yang Maha Agung?.
Rasulullah bersabda pada Umar bin Khottab: " Tidak wahai Umar, hingga aku lebih kau cintai dari pada diri kamu sendiri, yaitu tidak sempurna keimananmu hingga kecintaan kamu padaku mencapai puncak yang seperti ini.
Kalau seandainya kecintaan pada Rasulullah menuntut dan mewajibkan kita mencitai hingga melebihi cinta kita pada diri sendiri, maka bagaimana tuntutan kecintaan kita pada Alah swt, dzat yang telah menciptakan kita, memberi riski, dari-Nya kita berasal dan kepada-Nya pula kita akan kembali?
Wallahu a'lam bishowab.

No comments: